Welcome to our online store

Senin, 21 Juli 2014

Flora Identitas

$0
Gunung Lasem atau Gunung Argopuro merupakan sebuah gunung yang terdapat di bagian tengah Kabupaten Rembang membujur mulai dari pegunungan Kapur Utara di bagian selatan hingga ke pesisir pantai Utara di sebelah utara. Gunung dengan ketinggian 806 meter dpl ini sebagian besar berada di wilayah kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Dan meliputi beberapa kecamatan seperti Sluke, Kragan, Sedan, Pamotandan Pancur.

Pegunungan ini terakhir di gunakan sebagai kawan hutan lindung oleh dinas terkait setempat. Ini di karenakan banyak flora dan fauna yang khas agar senantiasa dapat di lestarikan agar tidak punah di telan jaman. Ad juga hukuman yang serius terhadap pelaku-pelaku pemburuan liar terhadap fauna khas atau langka serta penebang atau blandong untuk menebang flora khas di hutan Gunung Argopuro.

Kawasan pegunungan Lasem merupakan habitat hewan langka seperti elang hitam, kijang, dan belibis. Serta untuk urusan floranya terdapat pohon Duku Woro yang berusia ratusan tahun. Mengenai kijang, ini merupakan fauna yang paling identik dengan Rembang, samapi-sampai klub sepak bola Rembang yakni PSIR menggukan julukan selain Laskar Dampo Awang juga Kijang Lasem

Kijang atau menjangan nama latinnya Muntiacus muntjak mempunyai tubuh berukuran sedang, dengan panjang tubuh termasuk kepala sekitar 89-135 cm. Ekornya sepanjang 12-23 cm sedangkan tinggi bahu sekitar 40-65 cm, dengan berat mencapai 35 kg. Rata-rata umur Kijang bisa mencapai 16 tahun.



Mantel rambut kijang (Muntiacus muntjak) pendek, rapat, lembut dan licin. Warna bulunya bervariasi dari coklat gelap hingga coklat terang. Pada punggung kijang terdapat garis kehitaman. Daerah perut sampai kerongkongan berwarna putih. Sedangkan daerah kerongkongan warnanya bervariasi dari putih sampai coklat muda. Kijang jantan mempunyai ranggah (tanduk) yang pendek, tidak melebihi setengah dari panjang kepala dan bercabang dua serta gigi taring yang keluar.

Kijang juga merupakan binatang soliter. Kijang jantan menandai wilayahnya dengan menggosokkan kelenjar frontal preorbital yang terdapat di kepala mereka di tanah dan pepohonan. Selain itu kijang jantan juga menggoreskan kuku ke tanah atau menggores kulit pohon dengan gigi sebagai penanda kawasan.

Jenis rusa asli Indonesia ini biasanya aktif di malam hari meskipun sering kali tetap melakukan aktifitas di siang hari. Makanan utamanya adalah daun-daun muda, rumput, buah, dan akar tanaman. Faunan ini merupakan binatang poligami. Jenis rusa ini tidak memiliki musim kawin tertentu sehingga perkawinan terjadi sepanjang tahun. Kijang betina dapat melahirkan sepanjang tahun dengan usia kehamilan berkisar 6-7 bulan. Dalam sekali masa kehamilan, kijang melahirkan 1-2 ekor anak.

Di pegunungan lasem ini, sering kali di temukan kijang yang sedang berkeliaran dan biasanya kijang tersebut sangat gesit dan agresif dengan keberadaan manusia. Sehingga sangat sulit jika kita menemukan dan sampai menyentuhnya. Pegunungan Lasem yang memiliki luas 2.497,74 hektar berada di wilayah KPH Kebonharjo, merupakan area konservasi air. Gunung itu menjadi penopang daerah aliran sungai Lasem dan Blitung. Di kawasan ini, terdapat delapan mata air, seperti mata air Klumpit, Belik, Tretes, Watu Gunung, dan Jambai. Agar kawasan lindung tidak rusak, KPH Kebonharjo secara tegas menyatakan pegununungan Lasem tertutup untuk kegiatan penambangan.

Terpisah dari adanya pohon serta hewan langka di Gunung Argopuro. Di sana juga terdapat situs-situs sejarah. Oleh sebab itu, Perum Perhutani harus memerhatikan situs budaya dan sejarah di Pegunungan Lasem. Salah satunya situs Majapahit peninggalan Hayam Wuruk, yang terletak di lereng Pegunungan Lasem di Desa Kajar, Kecamatan Lasem.

Situs-situs itu berupa ukiran tapak kaki Hayam Wuruk, kursi kajar, lingga kajar, dan gua tinatah menjadi salah satu pusat pendidikan prajurit Majapahit dan pernah disinggahi Hayam Wuruk saat pemerintahan Bhre Lasem. Lebih baik bila Perhutani mengemasnya menjadi tempat wisata sejarah.

Adapun hewan lain yang juga khas dari Gunung Argopuro yakni Burung Elang Hitam. Yang merupakan burung pemangsa nomor satu di kawasan ini. Elang hitam adalah sejenis burung pemangsa dari suku Accipitridae, dan satu-satunya anggota marga Ictinaetus. Dinamai demikian yalah karena warna bulunya yang seluruhnya berwarna hitam. Meski ada pula beberapa jenis elang yang lain yang juga berwarna hitam.



Itulah keunikan dari fauna dan flora khas Rembang, yang terutama di temukan di Gunung Argopuro Lasem yang merupakan puncak tertinggi dari Kabupaten Rembang. Sangat menyimpan berbagai keunikan dan kekhasan daerahnya.
Add to Cart

Related Product :

0 komentar:

Posting Komentar

Most View Product

Contact Online

Support : Creating Website | M.Fathul Aziz |
Copyright © 2014. All Rights Reserved
Created by Creating Website Published by M.Fathul Aziz